Kamis, 03 Januari 2013

Dosa Kita

Mentari yang dingin
Menyelimuti awan yang usang
Berdebu dan tak terawat


Apakah ini pertanda
Atau mungkin penanda
Bahwa kita adalah sekelompok

Bukan lagi manjadi batu
Tapi meleleh karena hujan
Bukan menjadi susu
Yang tumpah ke tanah
Tapi tetap masih kuminum jua

Karena hanya inilah kepunyaanku
Yang tidak ada lainnya

Dan semua yang manis ini
Terbuat dari merahnya lukaku
Yang terbaring menatapmu
Dengan kesangsian
Dan dosa kita

Ibu

Kuteringat masa lampau
Ketika hanya duka yang menemaniku

Mereka benar-benar menemaniku
Menenggelamkanku pada ketegaran
Dan ketidaksia-siaan yang abadi

Aku bangkit dan berjalan tanpa tertatih
Karena hanya Allah yang ada di hatiku

Dan aku makin sukar untuk tidak percaya bahwa doamu adalah segalanya
Yang tidak mungkin aku dapatkan dari perempuan manapun di dunia ini
Atau bahkan di galaksi manapun

Terima kasih 'Ibu'

Kau tidak sekadar pelita dan malaikat bagiku
Tapi (tak terwakili dengan bahasa)

Tidak bisa kuungkapkan melalui kata-kata atau bahkan sebuah frasa
Karena manusia tidak akan mampu menciptakan istilah untuk;
'Ungkapan seindah yang untukku, Ibu'

Andalanku

Aku sudah bermimpi tanpa bertidur
Aku sudah menemui mimpi tanpa mencari
Dan aku akan hilang entah
Dan kembali dengan berganti

Jiwa
Dan cerita yang lain
Karena aku ada untukmu,
'Andalan-ku'