Selasa, 31 Mei 2011

Cerita Ketika Gerimis

Aku ingin bercerita
Mengenai ibuku

Lembut
Ramah
Sayang
Perhatian
Dan aku merindukan ibuku

Aku rindu tangannya
Aku ingin mencium tangannya
Tangan yang telah membesarkanku
Tangan yang dipakainya untuk mendoakanku
Tangan yang mengajariku banhyak hal

Mengenai hidup
Dan kehidupan

Ibu,
Aku tahu Kaulah yang terbaik

Ibu,
Semoga Engkau bahagia
Selalu bahagia
Dan selamanya bahagia

Minggu, 22 Mei 2011

A O I E U

A
O
I
E
U

Aku sudah tidak sanggup berkata-kata lagi, semua sudah lengkap, tak ada lagi yang harus aku tuliskan, semua telah ada, sudah cukup, dan aku merasa benar-benar muak.

A
O
I
E
U

Masih membayangiku. Seperti kuntilanak. Seperti teroris, yang setia menerorku. Aku ingin lari dari kata-kata itu. Jauhkan, jauhkan. Aku sudah tidak sanggup lagi berkarya. Ini yang terakhir. Aku sungguh tak sanggup lagi.

A
O
I
E
U

Kata-kata ini masih saja membayangiku. Oh Tuhan, jauhkan aku darinya. Aku benar-benar tersiksa. Atau Kau berikan siksaan ini kepadaku. Tuhan, aku mohon, hilangkan kata-kata ini. Dia selalu mengejarku.

A
O
I
E
U

Aku mati saja. Aku sudah tidak sanggup lagi.

A
O
I
E
U

Titik.

Reinterpretasi

Lain,
Melainkan
Melupakan
Menanggalkan
Memisahkan

Menjadi harapanku
Merusak doktrinku
Mengobrak-abrik ideologiku

Aku menjadi tabu
Hilang ditelan angin

Lalu,
Aku kembali
Dengan reinterpretasi
Yang ambigu

Dan aku kesulitan
Menukarkan
Antara fakta dan opini

Tapi aku sadar
Semua akan tetap setia
Mengenangmu
Menjadi bayangmu

(Surat untuk S. Suharianto)