Jumat, 22 Juni 2012

Menghargaimu


(bukan bahasa indah, apalagi puisi, ini hanya curahan hati yang kuketik satu demi satu huruf, agar menjadi rangkaian yang membentuk teks, sehingga kau mengerti, apa yang di otakku, dan posisiku saat ini)
Dodi Ariyanto
Sarang-Rembang
25 Mei 2012
19.08 wib

Untuk semua temanku, "Maafkan aku, Pren..."
Jika lukamu karenaku, maka aku yang bersalah
Jika lukaku karenamu, maka aku pulalah yang bersalah
Karena sesungguhnya, akulah yang membuat api, lalu menumpahkannya di depanmu
Dan tanpa kau sadari, aku telah membakarnya dengan diam-diam di belakangmu...

Sedih memang
Dan aku amat menyesal
Jika waktu diulang kembali, aku tetap melakukannya
Karena aku yakin, waktu tak akan terulang kembali...
Jadi, "Maaf yang benar-benar tulus yang bisa kusampaikan untukmu..."
Adalah bukan sandiwaraku, tapi bentuk penyesalanku...

Jika datar di hatimu:
Aku terima
Karena yang datar-datar inilah yang akan mendewasakanku

"Aku belum dewasa, Pren..."
Dan aku masih sangat perlu belajar banyak tentang kehidupan
Karena aku baru sadar, bahwa kehidupan tidak sekadar perjuangan yang keras,
kemauan yang kuat, motivasi yang hebat, IQ yang mumpuni, dan keberuntungan yang selalu mengikuti kita
Namun ada satu hal yang tak pernah aku sadari, yaitu "Menghargaimu..."
Sesuatu yang tidak monumental namun telah menjatuhkanku ke jurang yang dalam