Senin, 13 Juni 2011

Batinku

Lelah menjadikanku diam
Diam menjadikanku lebih diam


Tidak ada yang mengerti kenapa harus ada 'istilah'
Kenapa tidak cukup dengan 'kata'
Meski tidak 'bermakna'


Aku ingin menjadi seribu burung
Terbang mengintari langit yang kelam
Menari-nari
Bernyanyi riang
Atau bisa saja aku berteriak keras
Sekeras mungkin
Sekeras-kerasnya
Hingga
Langit berubah menjadi cerah
Awan berganti dengan pelangi
Atau mungkin saja bidadari ikut menari bersamaku


Tapi itu hanya rekaan
Prolog tak beretika
Khayalan tingkat rendah
Tak ada sinonimnya
Apalagi antonim
Ini hanya berupa kalimat-kalimat semu
Kalimat tanpa makna jelas
Hanya sebatas menarikan setiap jari-jemari
Di atas sebuah keyboard
Untuk sebuah kepuasan
Yaitu
Batinku


Cukup itu saja
Karena hanya itu saja
Yang sementara mampu menyejukkan batinku

Takut

Air luluh
Menumpah
Menenggelamkan aku dalam gelas
Yang kecil


Air beriak
Berteriak
Keras
Layaknya raksasa
Butho
Atau sejenis Hulk


Aku takut
Semakin ketakutan


Aku
Dan mungkin hanya aku
Takut