Rabu, 07 November 2012

Membusuk Bersamaku


Orang mempersoalkan ayat
Orang mempergunjingkan badik
Dan mereka lari dari keduanya

Bukankah omong kosong
Dan nafsu sesaat?
Bukankah itu fiksi yang nonfiksi
Yang tak pernah kita tau jluntrungannya
Karena yang tabu itu
Hanyalah sandiwara sesaat
Yang tak otonom
Ketika mencari identitas yang salah

Tapi aku tidak peduli
Dan diam sesaat untuk merenungkannya
Agar dapat kulihat makna itu dalam semiotika
Agar tanda dan makna tak saling curiga
Dan aku bebas menafsirkan
Hingga orang-orang percaya dan membusuk bersamaku

Lelaki


Aku lelaki dengan gayaku
Dengan bercengkerama
Dengan lentik langkahku

Aku lelaki dengan kebosanan
Hingga aku berpikir untuk menghancurkan semuanya
Hingga hilang lenyap antah berantah
Dan aku menyadari itu fiksi

Aku lelaki dengan seribu kemungkinan
Mungkin seribu
Mungkin pula hanya satu

Aku lelaki yang lelaki
Tanpa embel-embel
Dan kemunafikan yang usang
Yang lelah menyadarkan

Aki ini lelaki
Dan aku merasa demikian

File


File
Abstrak?
Ataukah konkret?
Nomina?

Aku ingin menjadikanmu file di hatiku
Agar yang abstrak-abstrak
Menjadi konkret

Setanku


Gila!
Ini bukan lagi aku
Tapi setanku

Setan yang menyerupaiku
Membisikku dengan separo surga
Hanya separo
Sehingga aku keluar
Dan hinggap lagi di ragaku