Aku tidak sanggup lagi berpikir dengan logika
Otak kananku bocor,
Sel-selnya keluar tanpa kukontrol
Berserakan tanpa arah
Dan aku jenuh dengan kejadian ini
Bisakah kau persatukan lagi?
Atau pertanyaanku ini hanya kesia-an belaka
Sedangkan kau tetap menggunjingku dengan kata-kata pendusta
Aku ini binatang
Tapi tidak sejalang yang ada di pikiranmu
Aku ini iblis
Tapi aku tidak sudi menghantuimu
Dan sejenak aku sadar,
Aku memang bukan malaikat
Aku hanya tong kosong;
Dan tidak berbunyi
Tapi ini pahit,
Seperti es krim yang sudah basi
Dan aku sukar menerangkannya dengan kata-kata;
Bahwa ini itu pahit
Jumat, 28 September 2012
Tanpa Ragu
Aku teringat pada
sajak itu
Kala dalam kebrutalan
Masih ada kebijakan
yang tersirat
Aku mensujudkan
keikhlasanku
Dengan tanpa ragu
Dan secuil pun
ketakpercayaku
Minggu, 09 September 2012
Dengan Kadang-kadang
Kukalikan kakiku dengan kecil-kecil
Kuluapkan jemariku dengan tanpa lembut
Sekarang,
Kau apakan aku dengan senyum ini?
Ataukah ini bukan senyum?
Aku tak berdiam menunggumu
Kuhempaskan dengan sangat kasar
Dan aku tersungkur
Dengan kadang-kadang
Kuluapkan jemariku dengan tanpa lembut
Sekarang,
Kau apakan aku dengan senyum ini?
Ataukah ini bukan senyum?
Aku tak berdiam menunggumu
Kuhempaskan dengan sangat kasar
Dan aku tersungkur
Dengan kadang-kadang
Sajak-sajak
Sajak-sajak yang kubuat untukmu
Kubakar dengan tanganku sendiri
Bukankah aku lelah menunggumu
Merajut setiap kala
Dan menertawai diriku dengan tangis
Aku tidak inginkan hingar bingar
Tapi tak sudi pula memelukmu dengan kekosongan
Bukankah aku tidak pernah memberimu surga?
Pertanyaan yang selalu ada di setiap kedipan matamu
Kubakar dengan tanganku sendiri
Bukankah aku lelah menunggumu
Merajut setiap kala
Dan menertawai diriku dengan tangis
Aku tidak inginkan hingar bingar
Tapi tak sudi pula memelukmu dengan kekosongan
Bukankah aku tidak pernah memberimu surga?
Pertanyaan yang selalu ada di setiap kedipan matamu
Langganan:
Postingan (Atom)